Ayo Belajar Pembibitan Tanaman Hias

Yang disebut sebagai tanaman hias adalah semua jenis tumbuhan, baik merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam dengan manfaat untuk dinikmati keindahannya, sebagai komponen dari sebuah taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, atau riasan/busana.

Tidak hanya bunga, daun, buah, batang, bahkan pepagan (kulit kayu) dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan, juga beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias. (Hariyadi,1998).

Sedangkan yang dimaksud dengan pembibitan tanaman hias adalah sebuah upaya untuk memperbanyak tanaman. Bisa juga diartikan sebagai penyemaian hingga menjadi tanaman muda dengan munculnya tunas akar dan beberapa daun kecil menjadi kecambah, hingga akhirnya bisa ditanam kembali agar tumbuh hingga dewasa.

Membibitan tanaman hias gampang-gampang susah, utamanya bagi pemula. Jika beruntung bisa saja berhasil, namun bibit yang dihasilkan kualitasnya kurang baik. Oleh sebab itu syarat pertama yang harus dipenuhi saat membibitkan tanaman adalah Pertama yang perlu anda perhatikan tentunya adalah kualitas jenis tanaman hias yang akan digunakan sebagai indukan.

Kriterianya adalah sebagai berikut:

  • Tanaman indukan dalam kondisi sudah cukup umur dan tidak tidak terlalu tua, tidak terpapar hama atau penyakit.
  • Memiliki warna daun yang sesuai dengan jenisnya.
  • Batang kokoh, tidak cacat tidak ada cabang, batang atau daun yang rusak.
  • Perakaran baik
  • Untuk tanaman hias yang berbunga, perhatikan kualitas dan warna bunga juga.

Ada beberapa macam teknik pembibitan tanaman hias yaitu:

I. GENERATIF

Adalah jenis pembibitan atau pebanyakan tanaman hias dari hasil perkawinan. Hasilnya adalah bibit dan biji. Kelebihan pembibitan tanaman dengan biji umumnya lebih mudah dan murah, perakarannya lebih kuat dan tanaman yang dihasilkan umurnya lebih panjang. Kekurangannya, bisa berbeda sifat dengan induknya dan butuh waktu lama untuk berbuah.

Untuk bisa mendapatkan tanaman yang berkualitas, biji harus diperoleh dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil baik. Biji tersebut kemudian disemai pada tempat yang tertutup untuk melindungi bibit dari pengaruh lingkungan yang kurang baik seperti cahaya matahari yang terlalu kuat atau air hujan secara langsung. Media semai juga harus gembur, bisa menampung air siraman tetapi tidak sampai tergenang.

II. VEGETATIF

Adalah perkembangbiakan tanaman yang dilakukan dengan cara tanpa perkawinan atau aseksual. Pembiakan tanaman vegetatif bisa terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia) dan buatan (dengan campur tangan manusia). Tujuan utama dari cara pembibitan tanaman dengan cara ini untuk mendapatkan jenis tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbuah atau berbunga. Kelemahannya, perakaran kurang kuat dan umurnya relatif pendek.

Beberapa pembibit kemudian menggabungkan 2 teknis diatas, dengan cara memperbanyak tanaman dengan biji kemudian disambung dengan tanaman yag sudah cukup umur. Tujuannya adalah untuk mendapat perakaran yang kuat, sifat yang sama dengan induknya, cepat berbuah dan umurnya relatif panjang.

1. VEGETATIF ALAMI

Alami maksudnya tanpa ada campur tangan manusia. Beberapa contoh tanaman atau tumbuhan yang perkembangbiakan vegetatif secara alami dengan: Tunas (contohnya nanas, pisang dan bambu), Spora (contohnya lumut dan pakis), Umbi lapis (contohnya bawang bombai dan bawang putih)

2. VEGETATIF BUATAN

Perkembamgbiakan yang dilakukan dengan bantuan manusia.  Ada bermacam-macam teknik untuk jenis tumbuhan yang berbeda. Ada memanfaatkan organ reproduksi khusus, atau dengan merangsang pertumbuhan baru pada bagian tumbuhan. Berikut teknik yang dipakai untuk pembiakan tanaman:

a. PENYETEKAN

Dilakukan dengan cara menanam langsung bagian tanaman (bisa batang atau daun) tanpa menunggu tanaman tersebut memiliki akar terlebih dahulu. Untuk membuat tanaman memiliki akar bisa menggunakan ZPT (zat pengatur tumbuh).

b. MERUNDUK

Adalah jenis pembibitan yang dilakukan dengan cara membengkokkan sebagian cabang tanaman hias kemudian membenamkannya kedalam tanah.

c. MENCANGKOK

Dilakukan dengan cara membuang kambium pada cabang tanaman hias secara melingkar, kemudian membungkusnya dengan tanah basah agar terbentuk akar. Setelah jumlah akarnya cukup banyak, dahan kemudian dipotong dan ditanam.

d. MENGETEN
Yaitu menyambung bagian bawah dan atas dari tanaman hias sejenis namun beda varietas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tanaman varietas baru. Oleh sebab itu, mengeten biasa disebut juga dengan istilah "sambung pucuk".

  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Bagong Kussudiardja, Legenda Seniman Tari Kelahiran Ngayogyakarta

Ngayogyakarta, adalah istilah bahasa jawa untuk menyebut Kota Yogyakarta. Dalam penggunaannya sehari-hari, Yogyakarta lazim diucapkan sebagai Jogja atau dalam bahasa Jawa Ngayogyakarta. Karena termasuk kota tua, banyak bangunan bersejarah disini, salah satunya adalah Stasiun Tugu, yang mulai beroperasi pada 20 Juli 1887. Baca Selengkapnya...