Episcia cupreata memiliki daun lonjong, keriput, hijau berbintik-bintik dengan tembaga dan di bawahnya ungu dengan bunga oranye-merah dengan kuning. Tanaman ini juga biasa tumbuh dengan cara merambat.
Di daerah tropis, flame violet ditanam sebagai penutup tanah. Sedangkan didaerah beriklim sedang, sebagai tanaman gantung walaupun harus ditanam didalam rumah kaca.
Tanaman ini membutuhkan media tanam berupa bahan organik yang dikeringkan, kemudian ditambahkan kerikil kecil seperti pasir malang agar drainase-nya baik.
Episcia cupreata membutuhkan banyak cahaya tetapi tidak boleh terlalu kuat. Air pun hanya secukupnya saja. Walaupun membutuhkan kelembapan tinggi tetapi tidak dapat mentolerir air di daunnya. Pemupukan sebaiknya dilakukan 2 minggu sekali dengan dosis 25% saja dari yang direkomendasikan pada label.
Beberapa masalah yang sering dialami tanaman ini antara lain: bercak daun akibat jamur, busuk akar, kutu daun, kutu putih, tepi daun menjadi coklat karena kelembaban rendah dan kondisi terlalu kering; daun hangus di bawah sinar matahari langsung; mati akibat terlalu banyak air atau sirkulasi udara yang kurang baik.
Di daerah asalnya, ini adalah tanaman tahunan yang selalu hijau dan merambat. Di iklim yang lebih dingin, bentuknya yang menjuntai membuatnya sangat cocok untuk ditanam didalam pot yang digantung.