Cara Penanganan Pasca Stroke yang Bisa Dilakukan
Stroke sendiri merupakan penyakit akibat terganggunya aliran darah pada otak. Gangguan aliran darah ini bisa menjadi salah satu timbulnya cedera pada otak yang merupakan pusat koordinasi tubuh. Pasien pasca stroke bisa menimbulkan berbagai permasalahan seperti berkurangnya kekuatan atau kelemahan pada salah satu bagian tubuh. Selain itu juga terjadi permasalahan keseimbangan, kesulitan memahami dan menggunakan bahasa, rasa nyeri atau kebas, kesulitan menelan dan permasalahan lainnya.
Keluarga memiliki peranan penting untuk pemulihan pasien pasca stroke. Nah berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh keluarga dalam membantu proses penanganan pasca stroke.
Membantu Aktivitas Sehari-Hari
Pasien pasca stroke bisa mengalami gangguan fungsi tubuh yang membuat mereka jadi sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya makan, mandi, menggunakan toilet, dan masih banyak lainnya. Nah keluarga dan orang terdekat harus bisa membantu pasien pasca stroke untuk beraktivitas dengan menyediakan tenaga. Terutama untuk 3 bulan pertama pasca stroke. Kemudian menyediakan perabotan rumah tangga yang membuat aktivitas pasien jadi lebih mudah. Seperti menyediakan kursi roda dan pegangan pada samping toilet, dan beradaptasi dengan kebutuhan pasien. Contohnya berbicara pelan jika pasien mempunyai masalah komunikasi.
Mencegah Serangan Stroke Berulang
Keluarga memang menjadi peranan penting supaya tidak terjadi stroke berulang pada pasien pasca stroke. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang harus diminum oleh pasien demi mencegah stroke berulang. Selain itu, keluarga juga bisa menyediakan makanan yang sehat untuk pasien pasca stroke. Misalnya;
- Menjaga asupan kalori supaya tidak berlebihan
- Mengurangi asupan lemak, garam, dan gula
- Memperbanyak konsumsi sayur dan buah kaya serat
- Menghindari mengolah makanan dengan cara menggoreng
Pasien stroke juga dilarang berkendara setidaknya selama 1 bulan. Bukan hanya karena keterbatasan gerak, namun juga karena penurunan kemampuan konsentrasi, fokus, dan refleks karena serangan stroke. Selain itu juga pasien stroke dibatasi dalam hal aktivitas seksual.
Fisioterapi
Langkah ini menjadi salah satu modal utama dalam penanganan pasca stroke. Dimana terapi ini dilakukan sesuai kebutuhan dan bisa dimulai dari 24 – 48 jam setelah pasien memiliki kondisi stabil. Untuk contohnya, ambil pasien pasca stroke yang lumpuh. Dimana pasien ini membutuhkan fisioterapi kaki dan tangan. Terapi ini dilakukan bertahap, dimulai dari ringan sampai pemakaian beban jika dibutuhkan. Ini dimaksudkan untuk membantu memulihkan kekuatan dan menghindari kaku otot karena kelumpuhan pasca stroke.
Salah satu terapi yang bisa dicoba untuk penanganan pasca stroke adalah terapi chi kung. Dimana terapi ini menggunakan gerakan lembut, sehingga tidak akan membuat pasien pasca stroke melakukan gerakan kasar. Latihan pernapasan ini akan membantu otot-otot menjadi lebih kendur.
Pendampingan Psikis
Penanganan pasca stroke tidak hanya terapi fisik saja, namun juga harus mendampingi secara psikis. Kondisi pasca stroke bisa menjadi pukulan berat untuk pasien, yang bisa membuat mereka jadi stress dan depresi. Terapi kejiwaan dan dukungan keluarga terdekat pun mutlak diperlukan. Dukungan tersebut bisa berupa pendampingan ketika kontrol ke dokter, fisioterapi, serta bantuan sehari-hari. Apabila memang dibutuhkan, terapi kejiwaan oleh tenaga profesional juga bisa diberikan.
Menciptakan lingkungan ramah untuk pasien pasca stroke memang bukan hal mudah. Sebab dibutuhkan penyesuaian dan kesabaran. Namun usaha ini akan terbayarkan dengan kondisi pasien yang berangsur pulih.Dengan mematuhi segala batasan atau aturan dari dokter untuk pasien pasca stroke. Maka penyakit tersebut mudah untuk dikendalikan, dengan begitu kualitas hidup pasien pasca stroke jadi lebih terjaga. Jadi jangan lalai, stroke menjadi salah satu penyakit yang tidak segan untuk merenggut segala milik korban.
