Bukan itu saja, senyum ternyata bisa membawa kemenangan. Hal tersebut dibuktikan oleh Greysia Polii. Atlet bulu tangkis Indonesia ini memang kerap menebar senyum saat bertanding. Kebiasaan itu ditunjukkan juga dalam laga final bulu tangkis nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020.
Menurut Greysia, kebiasaan itu terbentuk karena terinsipirasi oleh legenda bulu tangkis putri asal Cina, Gao Ling. Ia memang dikenal sebagai pemain bulutangkis yang murah senyum.
Prestasinya juga luar biasa, bahkan dianggap sebagai legenda pemain ganda karena bisa meraih empat medali (dua emas, satu perak, satu perunggu) pada dua Olimpiade secara berturut-turut, yakni di Sydney 2000 dan Athena 2004.
Pada 2008 Gao Ling memutuskan untuk pensiun dari dunia yang digelutinya, setelah berhasil memenangkan gelar di hampir setiap turnamen bergengsi.
Termasuk empat gelar di Kejuaraan Dunia, tiga di antaranya pada sektor ganda putri bersama Huang Sui (2001, 2003, dan 2006), dan satu di ganda campuran bersama Zhang Jun pada 2001. Gao Ling, juga mendapat rekor dengan perolehan enam gelar ganda putri secara beruntun di All England pada periode 2003-2008.
Greysia pun mulai mencari tahu dan menemukan fakta bahwa, kebiasaan tersenyum saat sedang bertanding itu bisa meningkatkan kepercayaan diri. Efek lain dari sebuah senyuman menurut Greysia, adalah memancarkan aura positif kepada pasangan bertandingnya sehingga dapat membantu menurunkan ketegangan selama di lapangan.
Tapi menurut Greysia, ada hal penting lain tentang senyum, yang berhubungan dengan profesinya sebagai atlet bulutangkis. Ternyata, kebiasaan tersenyum juga bisa mempengaruhi psikologis lawan.
Greysia mendapat pelajaran tersebut harus bertanding melawan Gao Ling yang terus saja tersenyum apapun kondisinya. Greysia merasa kesal dan disepelekan, sehingga tidak bisa mengalahkannya.
Hal itupun kemudian dipraktekkan oleh Greysia Polii disetiap pertandingan, sebagai salah satu cara untuk memetik kemenangan.
Sumber: tempo.co
