Sumur Kitiran Mas, Destinasi Ziarah umat Katolik di Jogjakarta

Ziarah Rohani Katolik adalah salah satu kegiatan yang dianjurkan untuk seluruh umat Katolik. Alasannya karena kegiatan ziarah merupakan sebuah perjalanan rohani yang mampu mendekatkan diri dengan Tuhan serta menguatkan iman. Perjalanan rohani ini dianjurkan oleh Yesus sendiri kepada murid- muridnya agar semakin dekat dengan pencipta.

Seringkali kehidupan ini dilambangkan sebagai sebuah perjalanan. Manusia hidup di dunia layaknya melakukan perjalanan menuju ke tempat abadi yakni Surga. Perjalanan rohani dilakukan sebagai persiapan untuk menuju keabadian tersebut. Kaum Rohaniawan menilai bahwa perjalanan rohani ini merupakan latihan menuju tempat persinggahan akhir.

Ziarah Rohani Katolik  banyak juga dihubungkan dengan Santa Perawan Maria, seperti tempat terjadinya penampakan Bunda Maria, dan yang lainnya. Salah satu destinasi ziarah umat Katolik adalah Sumur Kitiran Mas  Jogjakarta. Lokasinya berada di dalam Gereja St Maria Assumpta di Paroki Pakem Yogyakarta,yang beralamat  di di Jalan Kaliurang KM 17, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Tempatnya mudah ditemukan karena terletak di jalan utama menuju Tempat Wisata Kaliurang.

Nama “sumur” , memang berasal dari sumur yang berasal dari sumur mata ayang terdapat di dalam gereja. Air dari sumur tersebut diyakini mengandung mukjizat kesembuhan. Keyakinan tersebut, awalnya berasal dari air yang diletakkan di sebuah jambangan di bawah patung Bunda Maria, agar tercipta suasana sejuk pada orang yang berdoa. Setelah selesai berdoa, banyak umat yang meminum air tersebut dan konon kabarnya banyak yang sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Ada dua buah sumur yang berada di Gereja St Maria Assumpta, yang kecil berdiameter sekitar 20 cm.  Sumur ini digali pada tahun 1985. Sumur ini sempat ditutup namun pada akhirnya dibuka kembali dan diberkati pada tanggal 14 Oktober 2001. Sumur yang kedua berukuran lebih besar (berdiameter 70 Cm), dibuat pada tahun 2002. Sumur ini digali untuk mengantisipasi banyaknya  peziarah yang meminum dan mengambil air. Jika hanya mengandalkan air yang berasal dari sumur kecil tentu tidak tidak akan  mampu melayani peziarah dengan cepat.

Adalah Romo G.P Sindhunata, yang memiliki pemikiran menggali sumur lain dilokasi yang sama. Beliau yakin bahwa di bawah patung terdapat masih ada sumber air lain yang bisa digali. Agar pekerjaan penggalian sumur di berkahi Tuhan, dimulai dengan tirakat untuk mencari tujuh sumber air dari mata air yang berbeda di lereng-lereng Gunung Merapi. Tirakat lain juga ditempuh untuk mencari tujuh jenis bunga yang berbeda.

Setelah kurang lebih setahun, ketujuh air pun yang didapatkan, berasal dari Tuk (sumber air) Celeng, Tuk Wengi, Tuk Sangkan Paran, Tuk Rembulan, Tuk Ulam, Tuk Cuwo, dan Tuk Macan, berikut tujuh jenis bunga yang berbeda. Keberhasilan yang disertai laku prihatin dan doa itu akhirnya ditutup dengan doa Novena kepada Bunda Maria.

Setelah itu penggalian pun dimulai. Penggalian berjalan lambat, karena dilakukan dengan cara manual. Awalnya hanya berukuran kecil, namun atas dasar keyakinan umat bahwa bagi Tuhan itu tidak ada yang mustahil. Jadi ukuran kecil pun pasti bisa mendapatkan air. Untuk melancarkan penggalian dan bisa mendapatkan debit air yang cukup besar, maka air dari tujuh sumber dan bunga tujuh macam pun dimasukkan ke dalam sumur tersebut.

Semua unsur itu akhirnya menyatu dalam sumur tersebut dan penggalian pun berhasil dengan hasil yang diharapkan. Sebagai ucapan syukur kepada Tuhan, umat setempat memberikan nama pada sumur tersebut sebagai Sumur Kitiran Mas atau Sumur Kitiran Kencana.

Saat ini, Sumur Kitiran Mas sumur telah dilengkapi dengan timba dengan ember bergambar salib untuk mengambil air. Dan disekitar sumur juga telah dibuat tempat khusus untuk penyalaan lilin. Kemudian  diberi pula deretan kendi, dan patung-patung batu yang menggambarkan Buto Bajang, Kupu-kupu, Ikan Kotes, dan Katak.

Patung-patung batu ini merupakan lambang bahwa manusia harus bekerja keras menghadapi segala tantangan. Patung Kupu-kupu perlambang keikhlasan menjalankan kewajiban dan tugas hidup. Patung Katak melambangkan kepasrahan dan kesederhanaan. Manusia digambarkan seperti Ikan Kotes, yang berkat air kasih-Nya manusia bisa berenang dengan indah dunia. Patung Buto Bajang mengingatkan manusia agar rendah hati dan tulus.

  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Ajian Brajamusti, Ilmu Tingkat Tinggi Yang Bikin Ngeri

Ajian brajamusti merupakan salah satu ilmu kuno yang digunakan untuk membela diri (kanuragan). Oleh sebab itu, ajian brajamusti mencakup kemampuan bertahan serta melakukan serangan, dengan gerakan yang sistematis dan terarah, menggunakan kekuatan yang melebihi manusia normal karena telah melalui pola latihan khusus. Sebagai ilmu kanuragan, ajian brajamusti berhubungan erat dengan kepercayaan Jawa yaitu ‘sadulur papat lima pancer’, sebuah filosofi yang menjadi simbol kearifan lokal Jawa. Dilihat… Baca Selengkapnya...