Buaya Putih Danau Tolire, Mitos Atau Fakta?

Danau Tolire berada di bawah kaki Gunung Gamalama, gunung api tertinggi di Maluku Utara, sekitar 10 km dari pusat kota Ternate. Danau ini terkenal bukan saja karena bentuknya yang unik, yaitu menyerupai loyang raksasa tetapi juga karena mitos danau Tolire yang sudah ratusan tahun beredar di masyarakat.

Danau Tolire sebenarnya nama dari 2 buah danau, yaitu danau Tolire Besar dan danau Tolire Kecil, dengan jarak antara keduanya relatif dekat yaitu sekitar 200 meter.

Danau Tolire Besar merupakan danau air tawar, dengan luasnya sekitar 5 hektare, dengan kedalaman yang hingga kini tidak diketahui,  karena belum ada yang mencoba mengukurnya. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya sampai berkilo-kilometer.

Sedangkan Tolire Kecil adalah danau yang terisi oleh air payau. Bukan saja karena letaknya berdekatan dengan pantai, tapi banyak yang menyakini bahwa dasar danau Tolire kecil sambung menyambung dengan lautan bebas.

Mengapa bisa ada 2 buah danau dilokasi yang berdekatan? Simak legenda dan mitos danau Tolire dibawah ini...

Alkisah, pada jaman dahulu kala, di tempat ini pernah ada satu aib yang sangat memalukan seluruh masyarakat. Yaitu hamilnya seorang gadis,

akibat disetubuhi oleh ayah kandungnya sendiri yang notabene adalah seorang kepala desa.

Maka penduduk desa yang marah, kemudian mengusir mereka berdua agar meninggalkan tempat ini. Namun beberapa saat sebelum pergi, terjadi gempa bumi dahsyat.

Permukaan tanah mendadak terbelah dan mengeluarkan air dalam jumlah yang luar biasa besar, hingga terbentuk danau yang menenggelamkan ayah kandung dan seluruh desa beserta penduduknya. Danau ini kemudian disebut sebagai danau Tolire Besar

Sang putri yang mengetahui datangnya bencana, segera melarikan diri ke tepi laut. Namun kejadian yang sama terulang kembali, tanah pantai dimana putri tersebut berpijak,  amblas dan mengelarkan air hingga menciptakan danau yang lebih kecil dan dikenal sebagai Danau Tolire kecil. 

Konon khabarnya, penduduk desa yang membiarkan hubungan incest ini terjadi, dikutuk oleh Yang Maha Kuasa menjadi buaya putih penjaga Danau Tolire Besar.

Walaupun mitos danau Tolire ini dipercaya hanya sebatas legenda, namun cukup banyak wisatawan maupun penduduk lokal yang "katanya" melihat langsung keberadaan buaya-buaya putih tersebut dengan mata kepala sendiri.

Jika anda penasaran dan ingin datang untuk membuktikan mitos danau Tolire, silahkan datang ke Ternate. Untuk mencapai tempat tersebut hanya membutuhkan waktu 10 menit saja. Bisa menggunakan mobil carteran, atau menyewa ojek sepeda motor.

Jangan lupa meluangkan waktu untuk menikmati keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis, makam Sultan Babullah, serta pasir putih Pantai Sulamadaha, yang terletak hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar.

Dari sini, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai tersebut.

Sumber:

  • id.wikipedia.org
  • indonesiakaya.com
  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Candi dan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran, Bantul

Untuk umat beragama Katolik tentunya sudah tidak asing dengan Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran atau sering disebut Gereja Ganjuran. Gereja Katolik Roma ini berlokasi di Jalan Ganjuran, Sumbermulyo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55764. Tidak seperti Gereja Katolik lainnya, Gereja Ganjuran ini terkenal karena arsitektur yang bercampur dengan model arsitektur Hindu dan Jawa. Baca Selengkapnya...