Gereja Setan Bukanlah Kelompok Pengabdi Setan

Gereja Setan yang dalam Bahasa inngris disebut sebagai Church of Satan, adalah nama sebuah organisasi yang dibentuk berdasarkan filosofi tentang setan. Gereja setan memiliki beberapa sebutan lain seperti LaVeyan Satanisme, Ateistik Satanisme dan Satanisme modern. Meski menggunakan istilah gereja, organisasi ini ternyata tidak ada kaitan dengan gereja dalam agama Kristen yang menyifatkan badan persekutuan umat atau lembaga yang diasaskan oleh Yesus Kristus, juga bukan organisasi pengabdi setan.

 

 

SEJARAH GEREJA SETAN

Gereja Setan didirikan oleh Anton Szandor LaVey sorang penulis, di San Fransisco, California, pada tanggal 30 April 1966. Anton LaVey kemudian dinobatkan menjadi Pendeta Tinggi gereja ini. Pada tahun 1950-an, Anton LaVey membentuk sebuah kelompok yang dinamakan ‘The Order of the Trapezoid’, yang kemudian berubah menjadi badan pengurus Gereja Setan.

Pada awal pembentukannya, selain masyarakat biasa banyak juga tokoh-tokoh terkenal yang terlibat dalam aktivitasnya. Mulai dari Carin de Plessen (anggota keluarga Kerajaan Denmark), Dr. Cecil Nixon (ahli sulap, eksentris, and penemu automaton), sutradara Kenneth Anger, Asesor kota Russell Wolden, Donald Werby, antropolog Michael Harner, dan penulis Shana Alexander.

Termasuk penulis fiksi horor dan fiksi ilmiah Anthony Boucher, August Derleth, Robert Barbour Johnson, Reginald Bretnor, Emil Petaja, Stuart Palmer, Clark Ashton Smith, Forrest J. Ackerman, dan Fritz Leiber Jr.

Setelah berdiri, gereja setan dan Anton LaVey memulai aktivitasnya bukan menjadi pengabdi setan, melakukan dengan menyelenggarakan upacara pernikahan salah satu anggotanya yaitu Judith Case dengan wartawan radikal John Raymond. Kegiatan ini mendapatkan perhatian cukup besar dari beberapa media, karena didokumentasikan oleh Joe Rosenthal, yang terkenal berkat foto-foto Raising the Flag on Iwo Jima selama Perang Dunia II.

Dilanjutkan dengan acara lain yang tak kalah menarik perhatian yaitu upacara pemakaman Edward Olson, seorang perwira Angkatan Laut. Upacara tersebut terselenggara atas permintaan istrinya, yang seperti Edward Olson juga menjadi anggota gereja Setan.

Pada perkembangan, beberapa pesohor juga tercatat menjadi anggota Gereja Setan, yaitu: Kenneth Anger, King Diamond, Teresa Hidy, David Vincent, Marilyn Manson, Aaron Joehlin, Boyd Rice, Marc Almond, gitaris Alkaline Trio Matt Skiba dan drummer Derek Grant, pegulat profesional Balls Mahoney, Sterling James Keenan, jurnalis Michael Moynihan, pianis Liberace, gitaris Matthew McRaith, dan Sammy Davis Jr.

 

 

 

FILOSOFI GEREJA SETAN

Filosofi tentang Satanisme pertama kali dicetuskan oleh Anton LaVey pada tahun 1966. Secara bahasa, filosofi adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani, philo dan sophia. Philo artinya cinta, dan sophia yang berarti kebijakan atau hikmah. Jadi, filosofi atau filsafat berarti cinta kebijakan (the love of wisdom).

Sedangkan filosofi yang dimaksud diatas didasarkan pada Individualisme, Epicureanisme, Sekularisme, Etika Egoisme, pemujaan kepada diri sendiri (self-deification), serta memiliki pandangan Naturalisme, Sosial Darwinisme, dan Lex talionis.

Pada tahun 1969, Anton LaVey melakukan kodifikasi yaitu satu proses pengumpulan hukum-hukum di wilayah tertentu untuk menghasilkan sebuah undang-undang kemudian diterbitkan oleh Avon Books, dan disebut sebagai kitab suci setan atau lebih dikenal sebagai The Satanic Bible.

Selain tentang hukum, The Satanic Bible juga berisi kumpulan esai, pengamatan dan ritual, uraian ideologi setan serta prinsip-prinsip inti dari Setanisme.

The Satanic Bible menguraikan tentang Sembilan Pernyataan setan, yang meliputi "Setan mewakili pemanjaan bukan pantangan", "Setan mewakili Pembalasan daripada Penyerahan" dan "Setan mewakili semua yang disebut dosa’, karena semua itu mengarah ke fisik, mental, atau kepuasan emosional termasuk hubungan seksual.

Halaman terakhir dari The Satanic Bible adalah "YANKEE ROSE", ditulis menggunakan huruf kapital. Hingga saat ini maksud dan tujuan dari YANKEE ROSE tidak diketahui dengan pasti.

Namun di situs web Gereja Setan, ada sebuah catatan dari LaVey berjudul ‘Satan Takes a Holiday’, mengarahkannya kepada sebuah lagu dengan nama tersebut.

Masih menjadi perdebatan, karenadi situs yang sama juga terdapat catatan bahwa LaVey ingin maknanya tetap rahasia. Hal ini semakin menegaskan jika memang tidak ada petunjuk tentang maksud, arti dan tujuan dari kalimat YANKEE ROSE.

 

 

GEREJA SETAN BUKANLAH KELOMPOK PENGABDI SETAN

Berlawanan dengan kepercayaan dan pandangan dari pihak lain, gereja setan atau LaVeyan Satanisme sebenarnya tidak melibatkan "penyembahan setan" baik secara literal ataupun penyembahan dalam bentuk tuhan ataupun dewa. Target utama Gereja setan adalah menghujat Yesus Kristus. Penggunaan karakter Setan, hanya sebagai simbol yang mewakili kebanggaan, kebebasan dan keduniawian. Selain itu, gereja setan juga tidak mempercayai adanya kekuatan supranatural ataupun mantra-mantra dalam bentuk apa pun.

 

 

KONTROVERSI GEREJA SETAN

Pada tahun 1975, LaVey menciptakan kontroversi dalam Gereja Setan itu sendiri dengan mengeluarkan orang-orang yang dia anggap menggunakan Gereja ini sebagai prestasi di dunia luar. LaVey menjadi juga lebih selektif menerima wawancara. Aktivitas yang "tertutup" ini kemudian menyebabkan rumor bahwa Gereja setan ini telah tutup atau LaVey telah mati.

Pada tahun 1980-an, konspirasi kejahatan yang berhubungan dengan Gereja Setan diungkit oleh umat Kristen Bersama para ahli terapi pemulihan ingatan, serta media massa. Anggota-anggota Gereja Setan seperti Peter H. Gilmore, Peggy Nadramia, Boyd Rice, Adam Parfrey, Diabolos Rex, dan King Diamond bersama anggota lain yang aktif dalam media massa, membantah tuduhan tersebut.

Bantahan tersebut juga diperkuat laporan resmi FBI, yang juga membantah konspirasi kriminal tersebut. Fenomena ini kemudian dikenal sebagai “The Satanic Panic”.

 

 

PROMOSI GEREJA SETAN

Pada era tahun 1960-an dan 1970-an, popularitas gereja setan terus meningkat. Banyak buku dan majalah yang membahas tentang gereja setan. Bahkan gereja setan menjadi subjek utama dalam sebuah film dokumenter produksi tahun 1970 yang berjudul Satanis. Termasuk LaVey sendiri yang juga muncul dalam film Kenneth Anger, Invocation of my Demon Brother, juga berperan sebagai penasehat teknis dalam film The Devil's Rain (dibintangi oleh Ernest Borgnine, William Shatner, dan John Travolta).

Selanjutnya LaVey juga merekam lagu Holden / Frankle, sebagai bagian dari medley tentang ‘Satan Takes a Holiday’, yang awalnya dirilis oleh Amarillo Records. Lagu tersebut kemudian  dirilis ulang oleh Record Reptilian pada label Adversary mereka. Promosi Gereja setan terus berlanjut sepanjang tahun 1980- 1990-an, melalui produksi sejumlah film, musik, dan majalah.

 

 

KELANJUTAN GEREJA SETAN

Pada tahun 1997, Anton Szandor LaVey meninggal dunia. Posisinya sebagai kepala Gereja Setan diteruskan oleh istrinya, Blanche Barton. Barton tetap terlibat dalam aktivitas Gereja ini, namun pada tahun 2001 ia menyerahkan posisinya kepada Peter H. Gilmore dan Peggy Nadramia. Kantor pusat Gereja Setan juga dipindahkan dari San Fransisco ke New York City.

Dari awal berdiri hingga saat ini, Gereja Setan tidak mengakui lembaga lain diluar organisasi yang dibentuk oleh Anton Szandor LaVey sebagai pemegang sah setanisme. Namun mengakui bahwa, seseorang tidaklah harus menjadi anggota Gereja Setan untuk menjadi seorang Satanis.

Seperti beberapa pesohor yang menjadi anggota Gereja Setan, yaitu: Kenneth Anger, King Diamond, Teresa Hidy, David Vincent, Marilyn Manson, Aaron Joehlin, Boyd Rice, Marc Almond, gitaris Alkaline Trio Matt Skiba dan drummer Derek Grant, pegulat profesional Balls Mahoney, Sterling James Keenan, jurnalis Michael Moynihan, pianis Liberace, gitaris Matthew McRaith, dan Sammy Davis Jr.

Oleh karena Gereja Setan tidak pernah membeberkan informasi keanggotaannya secara publik, tidak diketahui berapa banyak anggota Gereja ini.

 

 

GEREJA SETAN DI IINDONESIA

Ajaran pemuja setan atau dikenal dengan Satanic tidak hanya berkembang di jazirah Amerika dan Eropa, tetapi juga benua Asia, bahkan ada pula di Indonesia. Mengutip laman Pikiran Rakyat, ada sejumlah fakta-fakta unik tentang Gereja Setan di Indonesia. Sama seperti di negeri asalnya, gereja setan di Indonesia juga bukanlah pengabdi setan.

Fakta pertama, gereja ‘sesat’ ini mengajak orang ikut ke dalamnya dengan iming-iming uang yang besar. Kabarnya, per orang akan mendapatkan insentif sekitar Rp 500 ribu untuk sekali ritual. Kemudian, fakta kedua adalah Gereja Setan cenderung mengajak anak-anak muda yang labil sebagai targetnya. 

Fakta ketiga berkaitan dengan aliran itu sendiri. Meski namanya adalah Setanisme, tetapi Gereja Setan tak menyembah setan. Namun, gereja ini mengajak ‘umatnya’ untuk melakukan penghujatan kepada Tuhan.

Keempat, fakta menarik Gereja Setan adalah mendapatkan ‘suntikan dana’ dari industri porno. Tak tanggung-tanggung, konon donasi itu mencapai 28,71 persen dari keseluruhan keuntungan industri ‘panas’ tersebut.

Selanjutnya, fakta yang tak kalah bikin geleng-geleng kepala adalah adanya ritual pesta seks yang dilakukan anggota Gereja Setan sebanyak 3 kali dalam sepekan. Anehnya, petinggi Gereja Setan mendapatkan hak berhubungan seks dengan siapa saja, baik laki-laki atau perempuan. Dengan kata lain, hal ini berarti biseksual.

Fakta mencengangkan lainnya, Gereja Setan menggunakan bayi meninggal korban aborsi dalam pengorbanan ritualnya dan bukan mengorbankan orang hidup. Terakhir, berkaitan dengan ritual tersebut, Gereja Setan bermitra dengan klinik aborsi di Indonesia sebagai penyedia jasad calon bayi yang akan digunakan untuk ritual.

Demikian informasi tentang gereja setan,  yang tidak ada hubungannya dengan kelompok pengabdi setan.

 

 

  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Baca Cerita Lucu Bahasa Jawa, Bisa Meningkatkan Imun

Banyak orang menyukai hal-hal yang lucu sebagai sarana hiburan, terutama yang tersaji dalam sebuah cerita. Di Indonesia cerita lucu terdiri dari berbagai bahasa, mulai dari bahasa Indonesia, Inggris hingga bahasa daerah. Satu di antara adalah cerita bahasa Jawa, sebuah bahasa yang digunakan orang-orang yang berasal dari wilayah Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Barat. Baca Selengkapnya...