Sebentar Lagi, Cheetos Bakal Susah Dicari

Cheetos adalah salah satu merek makanan ringan Amerika yang disukai di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Resep dari cemilan ini adalah hasil karya dari Charles Elmer Doolin di Dallas, Texas, yang diciptakan pada tahun 1948, dan terus dipertahankan hingga saat ini.  Charles Elmer Doolin tak lain adalah pendiri dari Fritos, merek keripik jagung dan saus celup Amerika yang dibuat pada tahun 1932.

Namun karena belum memiliki kemampuan untuk memasarkan Fritos dan Cheetos, Doolin kemudian menggandeng seorang pengusaha keripik kentang bernama Herman W Lay. Kerjasama antara 2 pengusaha ini ternyata sukses besar. Dan pada tahun 1961, Doolin dan Lay memutuskan untuk melakukan merger, dengan membentuk perusahaan baru dengan nama Frito-Lay Inc.

Walaupun sudah terkenal, asal muasal nama Cheetos (pertama kali disebut Chee-tos) sendiri masih menjadi perdebatan. Sebagian orang menduga bahwa nama Cheetos itu muncul karena produk ini adalah bagian dari Fritos. Bisa jadi karena bahan baku Cheetos pada awalnya memang menggunakan bahan-bahan dari Fritos.

Pendapat kedua, nama Cheetos berasal dari produknya yang berupa Fritos dengan rasa keju (cheese) sehingga pada akhirnya disebut sebagai Cheetos. Yang harus diingat, Fritos Keju bukanlah produk pertama. Sejarahnya Cheetos dimulai dengan produk yang diberi nama Crunchy Cheetos. Produk pertama ini dirilis pada pada tahun 1948, kemudian disambung dengan Cheetos Puffs pada 1971.

Di tahun 1971 pula, Cheetos memiliki maskot yaitu seekor tikus animasi bernama Cheetos Mouse. Slogan Cheetos Mouse pada saat itu adalah "Chee-tos. Cheese that going crunch!" dan kemudian berubah menjadi "Hail Chee-sar!".

Tetapi pada 1986, Cheetos Mouse digantikan oleh Chester Cheetah, termasuk slogannya yang berubah menjadi "It ain't easy bein 'cheesy". Pada tahun 1997, slogannya berubah lagi menjadi "Dangerously cheesy".

Mengenai sejarah produknya, setelah Cheetos Puffs, kemudian lanjut dengan Cheetos Jagung Bakar, Ayam Panggang (sebelumnya Ayam Bakar), Keju Amerika, Barbekiu Pedas, Net BBQ, Net Rumput Laut, Puffs BBQ Steak, Puffs Cheddar Cheese, Twist Shots Jagung Bakar, Net Shots Ayam Pedas, Net Shots BBQ, Net Shots Krim Keju, Net Shots Rumput Laut.

Dari sekian jenis, ada satu produk Cheetos yang paling terkenal, yaitu Flamin' Hot Cheetos yang memiliki rasa sangat pedas. Idenya muncul pada tahun 1976, berasal dari Richard Montañez, seorang petugas kebersihan di pabrik Frito-Lay yang berusia 12 tahun. Ide tersebut terinspirasi oleh jagung jalanan Meksiko, yang kemudian disampaikan oleh Richard Montañez kepada Roger Enrico (CEO Frito-Lay).

Tetapi baru pada awal 1990-an, Flamin 'Hot Cheetos mulai diproduksi dan terbukti sukses karena langsung disukai oleh masyarakat di Amerika.

 

CHEETOS DI INDONESIA

Mengutip laman Indofood, Cheetos pertama kali tiba di Indonesia pada 1993 dan dipasarkan dalam 5 rasa,yakni Cheetos Puffs rasa BBQ Steak, Cheetos Puffs rasa Keju Amerika, Cheetos rasa Jagung Bakar, Cheetos rasa Ayam Bakar, dan Cheetos Net Rasa BBQ.

Di Indonesia, Cheetos diproduksi oleh PT. Indofood Fritolay Makmur. Akan tetapi per tanggal 18 Agustus 2021, Cheetos akan dihentikan produksinya. Penyebabnya, PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur, membeli seluruh saham yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V. senilai Rp 494 miliar pada tanggal 17 Februari 2021.

PT Indofood CBP (Consumer Branded Products) Sukses Makmur adalah anak usaha PT Indofood Sukses Makmur (INDF) Tbk yang memegang industri makanan dan minuman (bisnis utama Indofood) selama ini. Dinamakan CBP karena memang produknya merupakan barang-barang yang dijual langsung ke konsumen (barang jadi).

Tidak hanya Cheetos tapi juga cemilan merk Lay’s, dan Doritos. Terhitung tanggal 18 Agustus tahun 2021 ini, ketiga makanan ringan tersebut akan berhenti diproduksi dan dijual. Selain itu, selama 3 tahun ke depan tidak boleh ada perusahaan yang memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan, atau mendistribusikan produk makanan serupa di Indonesia.

Sebagai informasi, Cheetos, Lay’s, dan Doritos sebenarnya bukanlah produk dari Indonesia. Ketiga makanan ringan tersebut merupakan produk milik PepsiCo Inc. Perusahaan afiliasi PepsiCo yaitu Fritolay Netherlands Holding B.V. (Fritolay) kemudian membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang diberi nama PT Indofood Fritolay Makmur (IFL). Nah, PT IFL inilah yang memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan, dan mendistribusikan ketiga produk PepsiCo tersebut di Indonesia.

Sumber:

  • id.wikipedia.org
  • kumparan.com
  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Pemberkatan Satwa Dalam Tradisi Gereja Katolik

Di Gereja Katolik, memang ada tradisi pemberkatan hewan peliharaan. Tradisi tersebut termasuk dalam Sakramentali, yaitu benedictiones invocative, artinya berkat yang diberikan tidak mengalami perubahan status dan tujuan dari yang diberkati. Hewan yang diberkati imam tidak berarti menjadi hewan suci, melainkan memperoleh karunia rohani, seperti perlindungan dari Allah, yang dimohon oleh Gereja melalui ibadat atau upacara Sakramentali. Baca Selengkapnya...